Jumat, 27 September 2013

MANADO BERSIAP MENUJU CYBER CITY






Wakil Walikota Manado, DR (C) Harley AB Mangindaan, SE., MSM berkeinginan agar Kota Manado menjadi cyber city. Hanya saja, diakuinya Pemkot Manado masih kekurangan Sumber Daya Manusia dan infrastruktur Teknologi Informatika. Terkait dengan itu, Wawali mengharapkan masukan dari komunitas Relawan TIK Manado dan Sulawesi Utara. “Saya mengharapkan teman-teman Relawan TIK untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk menjadi Kota Manado terdepan di bidang TIK”, ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Wawali saat Coffee Morning dengan Relawan TIK di Rumah Kopi Billy, Jumat (27/9) tadi pagi. “Kami berkeinginan agar mendapat penghargaan ICT Pura. Manado harus menjadi smart city”, ujarnya. Dialog juga diawali perkenalan yang dipandu Ketua RTIK Sulut Yaulie Deo Rindengan, ST., MSi., MM.
Dialog yang digagas oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dibawah komando Yohannes Waworuntu tersebut semakin mengibarkan nama Dinas Kominfo yang beberapa hari yang lalu sukses menggelar teleconference bersama Walikota langsung dari USA tersebut. Untuk diketahui dalam teleconference tersebut Dinas Kominfo Kota Manado mendapat sanjungan dari Walikota atas keberhasilan membangun komunikasi antar benua tersebut.
Menurut Wakil Ketua RTIK Sulut Stenly Karouw, ST., MT, Kota Manado berpotensi untuk menjadi smart city. Apalagi komunitas TIK di Kota Tinutuan ini sudah eksis dan aktif. “Tinggal peran dari pemerintah yang harus lebih meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta, akademisi dan komunitas”, tambah Stenly yang juga staf pengajar di Unsrat. Hal senada diungkapkan Meksy Nayoan ST., MT., Ketua Jurusan Teknik Informatika Unsrat. “Perlu disiapkan aplikasi dan infrastruktur dan program yang menjadi fondasi untuk membangun TIK di Manado”, sambungnya.
 “Apa finishnya? Harus melalui etape-etape, apa yang harus dimulai terlebih dahulu. Itu yang harus dipikirkan dan diputuskan secepatnya. Memang harus ada master plan TIK atau blue print yang akan menjadi acuan untuk pembangunan TIK di Manado”, jelas Wawali yang juga rajin berselancar di dunia maya dan memiliki ribuan followers diberbagai jejaring sosial. 
Stenly Karouw juga menilai bahwa penempatan pegawai yang dilakukan oleh pemerintah kota Manado saat ini belum sesuai dengan kemampuan PNS yang bersangkutan khususnya di bidang informatika dan teknologi (IT).
“Dalam menunjang program Manado Cyber City serta mewujudkan Manado Smart City, seharusnya pemerintah kota harus lebih selektif lagi dalam menempatkan pegawai,” tambah Karouw.
Dituturkannya lagi, saat ini di lingkungan pemerintahan kota Manado ada sekira 10 orang PNS yang memiliki kemampuan mumpuni di bidang IT namun sangat disayangkan mereka ditempatkan di lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki.
“Mereka tersebar di beberapa SKPD,” ujar Karouw.
Namun menurutnya, tersebarnya sejumlah PNS yang memiliki kemampuan lebih di bidang IT ke sejumlah SKPD semata-mata adalah untuk menanggulangi kekosongan tenaga IT di dinas tersebut.
“Mereka (PNS) juga dibutuhkan di SKPD lain guna memperkuat infrastruktur IT,” sebutnya.
Ke depannya, sambung Wawali, masukan dari relawan TIK akan ditindaklanjuti dengan melakukan penambahan atau penataan kembali terhadap PNS yang memiliki kemampuan lebih di dunia IT.
“Selain melakukan pemerataan, tujuannya lain yakni menunjang program Manado Cyber City menuju Smart City,”pungkas suami tercinta dari Seyla Kudati tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar