Senin, 01 Juli 2013

TEROBOSAN WALIKOTA DALAM PENANGANAN SAMPAH






Timbunan sampah di perkotaan, khususnya jenis organik, sesungguhnya merupakan sumber energi besar sebagai pembangkit listrik. Perkembangan teknologi proses biomass merupakan salah satu alternatif yang dikembangkan oleh Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA untuk mengatasi masalah sampah. Untuk mewujudnyatakannya,  Senin 1 Juli 2013, Walikota yang visioner ini menerima kunjungan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Menurut Bappenas, sampah di Indonesia, termasuk di kota Manado bercampur (mixed). Kedatangan Bappenas adalah dalam rangka mepresentasikan/ memperkenalkan teknologi pengolahan sampah berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Menurut Bappenas salah satu potensi untuk energi terbarukan (renewable energy) adalah biomass. "Manado memiliki potensi untuk energi biomass," kata salah satu anggota tim dari Bappenas. Lebih lanjut disampaikan oleh Bappenas  bahwa komposisi sampah di Manado sekitar 72 % adalah organik, sehingga memungkinkan diolah menjadi energi pembangkit listrik. Walikota menyambut baik rencana Bappenas memanfaatkan sampah sebagai energi pembangkit listrik. "Ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah," kata Walikota pilihan rakyat ini. Teknologi yang digunakan untuk mengolah/mengubah sampah menjadi energi  listrik adalah Prove Technology. Prove Technology ini memisahkan sampah yang bersifat mixed secara otomatis, dan biayanya lebih murah dibanding penanganan sampah dengan incinerator. Menurut Bappenas, 1000 ton sampah dapat menghasilkan 2,5 MW energi listrik. 7***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar