Selasa, 23 Juli 2013

Wawali : Jangan Hanya Kejar Penghargaan

Pengembangan konsep Kota Sehat adalah kegiatan proses pemberdayaan masyarakat dengan fasilitasi pemerintah secara berkelanjutan tanpa batas waktu dan mempertimbangkan kondisi dinamik masyarakat perkotaan. Hal itu ditegaskan Wawali Manado, Harley Mangindaan, Selasa (23/7) hari ini, terkait dengan rapat evaluasi pemantapan kota sehat yang dilangsungkan Dinas Kesehatan Manado di ruang Toar Lumimuut. “Artinya, jangan hanya kejar penghargaan. Karena wujud konsep kota sehat berupa integrasi dari berbagai kegiatan dan dukungan dari berbagai sektor yang difasilitasi pemerintah kota dengan pemberdayaan masyarakat,” tekan Wawali.
Lanjut Wawali, konsep kota sehat ditekankan pada tataran kawasan dengan memperhatikan semua aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya. Karena itu, pengembangan Kota Sehat bukan hanya fokus pada pelayanan kesehatan atau masalah sehat atau masalah sakit tetapi lebih luas pada berbagai aspek yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat. “Produk hukum seperti peraturan daerah harus juga digenjot untuk lebih memantapkan langkah pemerintah dalam mendapatkan kosep kota sehat yang sebenarnya. Seperti perda kawasan bebas merokok, apakah sudah dilakukan atau tidak,” tegas Wawali.
Ditambahkan Wawali, pada sebuah Kota Sehat akan terbentuk kawasan sehat. Kawasan sehat adalah suatu kondisi wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni masyarakat yang dicapai melalui peningkatan suatu kawasan potensial dengan berbagai kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan perangkat daerah.
“Saya akan lihat apa out put dari setiap kali melaklukan rapat evaluasi. Mulai dari camat apa yang dilakukan untuk mendukung Manado bisa meraih penghargaan kota sehat yang menjadi target adalah Swasti Saba Wistara yang merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat kepada kota sehati di Indonesia,” tegas Wawali. 
Untuk diketahui, ada 8 indikator pokok yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Swasti Saba Wistara yakni,  wajib belajar 9 tahun, angka melek huruf yang meningkat, pendapatan perkapita domestik yang meningkat, angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup yang menurun, angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup yang menurun, angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup yang menurun, adanya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar