Walikota Manado Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA; Wakil
Walikota Manado, Harley Alfredo Benfica Mangindaan, SE, MSM, dan Sekda kota Manado, Ir.
M. H. F. Sendoh, masing-masing didampingi istri, Sabtu 13 Juli 2013,
melaunching Kaeng Manado, yang dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula.
Launching dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke-390 kota Manado.
Walikota dalam sambutannya memberi apresiasi yang tinggi kepada Tim
Penggerak PKK kota Manado yang telah mengisi visi dan misi kota Manado
dengan sebuah karya baru yakni Kaeng Manado. Lebih lanjut disampaikan oleh
Walikota pilihan rakyat ini bahwa launching Kaeng Manado merupakan
peristiwa penting dan bersejarah. "Sudah lama ditunggu-tunggu hasil
karya yang mendukung visi dan misi kota Manado. Produk ini merupakan
tambahan aset baru bagi kota Manado," ujar Walikota bangga.
Disampaikannya agar nilai sejarah, budaya dan seni yang sudah ada
dipertahankan. "Untuk menyimpan berbagai benda yang memiliki nilai
sejarah, aset budaya dan hasil karya seni, di pantai Manado akan
dibangun museum berbenuk ikan Coelacanth," kata Walikota yang memiliki
sejumlah konsep pro kemajuan dan perubahan ini. Kaeng Manado selain
menambah aset budaya, diharapkan oleh Walikota yang selalu membaur
dengan rakyat ini agar dapat meningkatkan ekonomi kreatif rakyat,
sehingga dapat membuka atau menciptakan lapangan kerja baru bagi
masyarakat. Kaeng Manado telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham RI
dengan Nomor: C/27/2013/0003 atas hak kekayaan intelektual. Budayawan
dan seniman dimintakan oleh Walikota visioner ini untuk melahirkan lagu
mars dan hymne berdasarkan visi dan misi kota Manado dalam bingkai
torang samua basudara. "Saya menunggu karya yang baru," ujarnya. Kaeng
Manado memiliki 4 motif, yaitu rumah ibadah seluruh umat sebagai simbol
kerukunan; terumbu karang (coral reef dan sea shell); ikan purba
coelacanth yang hidup 40 juta tahun yang lalu sebagai ikon kota Manado;
dan lilin sebagai simbol bahwa kota Manado terbuka bagi siapa yang mau mengikuti aturan main serta rela
hancur seperti lilin untuk kepentingan bersama. Selain itu terdapat
garis zig-zag yang melambangkan Manado sebagai kota pantai, yang
kehidupan masyarakatnya penuh semangat dan dinamika. Kaeng yang
merupakan jati diri kota Manado ini menurut Ketua Tim Penggerak PKK,
Prof. DR. Julyeta Paulina Amelia Runtuwene, MS, DEA bisa dipakai ke
pesta, ke tempat kerja, dan ke berbagai kegiatan lainnya, dan dapat
digunakan oleh seluruh masyarakat kota Manado. **(anq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar