Selasa, 09 Juli 2013

SOSIO KULTURAL : PENDEKATAN REVITALISASI PASAR BERSEHATI






Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA didampingi Sekda, Ir. Maynard Haefrey Frayer Sendoh dan Kaban Bappeda, Peter K.B. Assa, Ph.D, Selasa 9 Juli 2013 sebelum memimpin Rakorev program kegiatan triwulan II tahun anggaran 2013 memberi kesempatan kepada  konsultan Mitra Sulut Sejahtera dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut dan dari Cipta Karya untuk menyampaikan materi tentang revitalisasi pasar Bersehati dan sungai/DAS Tondano.  Revitalisasi pasar Bersehati, revitaslisasi sungai/DAS Tondano dan gerbang pasar Bersehati, ketiganya akan dikerjakan serentak. Revitalisasi pasar akan dikerjakan oleh Dinas PU; DAS Tondano dikerjakan oleh Balai Sungai dan gerbang akan dikerjakan oleh Cipta Karya. Lokasi  revitalisasi pasar adalah  di bawah kaki jembatan Soekarno. Menurut konsultan Mitra Sulut Sejahtera, ada tiga kriteria yang digunakan untuk membangun pasar tradisional, yaitu: kriteria teknis, arsitektur dan sosio kultural. "Untuk merevitalisasi pasar tradisional Bersehari, kita menggunakan kriteria sosio kultural. Kita tidak menggunakan kriteria teknis dan arsitektur, karena sering jadi masalah," ujarnya. Sesuai rencana ada 3 los pasar yang akan dibangun di bawah kaki jembatan Soekarno. Bangunan antara los pasar tersebut  akan diberi pembatas antara ruang kering dan basah. Pembatasannya bisa berupa jalan dan bangunan. Hal ini dilakukan karena selama ini antara ruang kering dan basah di pasar tidak ada batasnya.  Walikota menyampaikan terima kasih atas usulan pemerintah kota Manado yang telah direspons dan diperhatikan oleh pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi untuk menata Manado menjadi kota yang menyenangkan sesuai dengan misi. Menurut Walikota pilihan rakyat ini, sesuai data secara nasional, pertumbuhan pasar modern di atas 100 %, sedangkan pertumbuhan pasar tradisional minus. "Hal ini terjadi karena pasar tradisional tidak nyaman baik bagi penjual maupun pembeli, penuh becek dan peluang terjadinya kehilangan relatif besar, sehingga pembeli lebih banyak berbelanja di pasar modern, " kata Walikota yang selalu membaur dengan rakyat ini. Walikota minta kepada Mitra Sulut Sejahtera agar dalam revitalisasi pasar Bersehati perlu dipikirkan ruang untuk parkir. "Ruang atau los di pasar tidak boleh ada kendaraan yang masuk," pesan Walikota yang low profile ini.  Walikota meminta agar revitalisasi pasar Bersehati direncanakan dengan baik dan harus diperuntukan untuk kegiatan pasar. "Ruang pasar yang terbatas jangan dijadikan tempat tidur, juga jangan dijadikan ruko," ingat Walikota. Rencana revitalisasi pasar dalam bentuk los/ruang terbuka sangat baik sehingga tidak memberi peluang untuk kegiatan yang bukan aktivitas pasar. Disampaikan juga oleh Walikota bahwa orang-orang yang berbelanja di pasar tradisional pada umumnya datang membeli ikan, lalu rempah-rempah, dan buah. "Ikan jangan dijual di jalan, tapi di dalam pasar, pasti orang akan membeli, karena ikan yang utama dibutuhkan," kata Walikota yang visioner ini. Hal lain yang diingatkan oleh Walikota agar revitalisasi pasar yang  bersifat semi modern diisi dengan barang dagangan tradisional, dan direncanakan dengan baik. "Rencanakan dengan baik, lebih baik lambat tapi lancar daripada lancar tapi akhirnya macet," ingat Walikota yang juga ketua APEKSI ini. 7***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar