Selasa, 09 April 2013

Wawali Hadiri “Indonesia-Germany Interfaith Dialogue III”


Wawali Manado, Harley Mangindaan menjadi Perwakilan Kota Manado dalam dialog lintas agama, “Indonesia-Germany Interfaith Dialogue III” dengan topik “Advancing Religious And Cultural Cooperation through Education”, Selasa (9/4) bertempat di Ruang Mapalus di kantor Gubernur Sulut.
Diketahui, sedikitnya ada 11 utusan dari Jerman dalam kegiatan toleransi antarumat beragama di dunia ini, sementara Indonesia diinformasikan panitia 9 orang dan 13 dari Sulut.
Wawali mengatakan, memang Sulut khususnya kota Manado menjadi barometer toleransi umat beragama sehingga kerap dipercaya untuk melaksanakan iven taraf internasional.
“Kegiatan keagamaan di Kota Manado ini tentunya lebih menunjukan kepercayaan yang tinggi terhadap warga masyarakat Sulut terutama kota Manado yang cinta kenyamanan meski penuh dengan keragaman suku agama dan budaya,Semuanya terbungkus erat dengan nuansa Torang Samua Basudara”terang Wawali.
Dubes Jerman untuk Indonesia sebagai kepala rombongan delegasi Jerman, Heindrich Kreft, mengharapkan dapat menghasilkan rekomendasi mengenai keagamaan di dunia.
“Ini solusi paling tepat untuk mengurai kekisruhan dalam hal keagamaan di dunia. Kami memilih Manado, agar bisa membuat satu percontohan mengenai kerukunan beragama di dunia,"ujarnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Sulut Drs Mecky Onibala, Msi mengatakan, Sulawesi Utara patut berbangga atas rencana pelaksanaan event internasional yang memiliki nilai kerukunan dan persaudaaan yang tinggi antar kedua negara dan bangsa.
Diketahui, pertemuan kali ini dihadiri oleh presidium BKSAUA, pimpinan golongan agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu, Unsrat Manado dan kepala daerah kabupaten dan kota se Sulut.***(Allen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar