Jumat, 22 Maret 2013

WALIKOTA MEMAPARKAN POTENSI KOTA MANADO DALAM SOSIALISASI ASIA MEDIA SUMMIT





Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, Jumat 22 Maret 2013, membuka dan menyampaikan materi sosialisasi Asia Media Summit (AMS) bertempat di GKIC Mapanget. Walikota dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak diberlakukannya otonomi daerah, setiap daerah berpacu melaksanakan pembangunan. Masing-masing daerah semakin jeli mengelola setiap potensi yang dimilikinya, sehingga betul-betul memberikan akselerasi yang signifikan dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. "Partisipasi masyarakat merupakan salah satu esensi pelaksanaan otonomi daerah. Partisipasi dapat disalurkan dengan berbagai cara dan dalam berbagai bidang, di antaranya dengan berwiraswasta," kata Walikota pilihan rakyat ini. Lebih lanjut disampaikannya bahwa bangsa Indonesia masih kekurangan wirausahawan bila dibanding dengan negara-negara maju lainnya. Waliota mengatakan bahwa menurut Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, jumlah wirausahawan di Indonesia baru sekitar 0,18 % dari total jumlah penduduk. "Secara teoritis, dibutuhkan minimal 2% wirausahawan dari jumlah penduduk sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan sejajar dengan bangsa Amerika (12 %), Jepang (10 %), Singapura (7%) dan Malaysia (5 %)," kata Walikota yang selalu membaur dengan masyarakat ini. Menurut Walikota yang low profile ini salah satu usaha yang pemerintah dorong untuk masyarakat kembangkan di kota Manado adalah souvenir dari captikus. "Gangguan Kamtibmas di kota Manado dan Sulut umumnya adalah akibat captikus. Agar captikus tidak lagi menjadi sumber utama gangguan Kamtibmas, Polda Sulut telah mengcanangkan program 'Brenti Jo Bagate.' Pemerintah kota Manado untuk mencegahnya melihat dari sisi ekonomi sebagai win-win solution dengan cara tidak mendorong captikus dikonsumsi tetapi sebagai souvenir dalam botol kecil bagi para turis. Saya saat berkunjung di Jepang diberi souvenir dari sake," kata Walikota yang memiliki konsep brilian ini. Walikota menyampaikan terima kasih kepada Kemenkominfo yang telah mempercayakan kota Manado sebagai lokasi penyelenggaraan Asia Media Summit (AMS) yang ke-10, yang akan dihadiri 26 negara dan 400 peserta. Direktur Utama LPP RI dan sekaligus Presiden Asia Pasific Institute for Broadcasting Development (AIBD), Rosita Niken Widiastuti, mengatakan bahwa kota Manado yang mudah senyum dan terbuka bagi setiap orang merupakan kota yang sangat tepat untuk pelaksanaan AMS. Menurutnya, tujuan AMS adalah untuk membuka dialog dalam menyiapkan platform broadcasting menyangkut content, perkembangan teknologi dan media baru, kebijakan penyiaran, kode etik penyiaran, pengembangan SDM dan isu-isu lokal. "Peserta AMS paling banyak adalah media elektronik (TV) dan sosial untuk membahas berbagai topik mengenai perkembangan media komunikasi," kata Niken Widiastuti. Lebih lanjut disampaikan oleh Niken bahwa media sosial bisa menjadi pilar kelima demokrasi, tapi kadang bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, misalnya bebas memarahi, menghina, melakukan pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter. "Media yang dimiliki orang per orang kadang dimasuki kepentingan orang per orang untuk menghasut, mengadili dan mencaci maki," kata Niken. Hal lain yang disampaikan oleh Walikota bahwa kota Manado bertekad agar pelaksanaan AMS sukses serta membawa kesan yang baik dan positif untuk pembangunan pariwisata di kota Manado dengan primadona Taman Nasional Laut Bunaken. "Dampak pelaksanaan AMS kiranya semakin melambungkan nama kota Manado," harap Walikota yang mengepalai 97 Walikota se-Indonesia dalam kapasitasnya sebagai ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini. Pemateri lainnya adalah Drirektur Layanan Informasi Internasional Kementerian Kominfo, Drs. Selamate Sembiring, M.Si; dan praktisi penyiaran, Teguh Imawan.    (**anq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar