Sabtu, 09 Maret 2013

WALIKOTA MENGIKUTI SEMINAR KELUARGA HARMONIS


Walikota dan Istri Saling Menopang Doa Dalam Seminar Keluarga Harmonis
Walikota Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, Jumat 8 Maret 2013, mengikuti seminar Keluarga Harmonis, yang diselenggarakan  oleh Tim Penggerak PKK Kota Manado. Ketua Tim Penggerak PKK kota Manado, Prof. Dr. Julyeta P A. Lumentut-Runtuwene, MS, DEA, bekerja sama dengan Family LIFE LPMI, Jumat-Sabtu, 8-9 Maret 2013 bertempat di hotel Sintesa Peninsula mengadakan seminar dengan tema Keluarga Harmonis seri I Still do. Pesertanya tidak boleh janda atau duda, tetapi pasangan suami istri (pasutri). Peserta yang ikut adalah kepala-kepala SKPD di jajaran pemerintah kota Manado, yang terdiri dari 30 pasangan (60 orang), termasuk pasangan suami-istri Kel. Lumentut-Runtuwene. Menurut Walikota bila kegiatan seminar Keluarga Harmonis diikuti oleh seluruh peserta dengan baik, hasilnya akan baik bagi rumah tangga pejabat pemerintah kota Manado. Lebih lanjut dikatakan oleh Walikota pilihan rakyat ini bahwa merupakan pergumulan pemerintah kota Manado jika salah satu anggota barisan dalam pemerintah kota Manado mengalami pergumulan keluarga. "Seminar Keluarga Harmonis merupakan terapi yang baik untuk mendapatkan pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas dalam berpikir, berkata dan bertindak," kata Walikota. Salah satu fasilitator/narasumber, Pdt. Dr. Nus Reimas mengatakan bahwa tujuan utama menikah adalah mempermuliakan Tuhan. "Semua akan lenyap, dan yang tinggal sampai akhir zaman adalah pernikahan. Terdapat 1 persen perceraian dalam setiap 10 pernikahan. Berdasarkan data sampai Januari 2012 terdapat 70 persen angka perceraian di Indonesia. Di kota Manado pada tahun 2012, angka perceraian sekitar 100 persen lebih," kata Pdt. Reimas. Narasumber lainnya, Pdt. Edi Prabowo mengatakan bahwa sekitar 86 persen perceraian diakibatkan oleh komunikasi yang buruk. Lebih lanjut disampaikannya bahwa dasar pernikahan bukan seks, tapi firman Tuhan. Fasilitator lainnya, Pdt. Dr. HWB. Sumakul, Th.M mengatakan bahwa kehidupan seks yang baik tidak menjamin kehidupan rumah tangga akan baik, tetapi kehidupan rumah tangga yang baik akan membuat kehidupan seks menjadi baik. "Menyatunya dua manusia yang berbeda dalam satu pernikahan, mengandung arti bahwa keduanya telah datang di dalam dunia yang tidak sendiri, tapi berada dalam kebersamaan," kata Pdt. Sumakul. Materi menarik lainnya dengan topik Menjaga Pernikahan Bebas Selingkuh disampaikan oleh Pdt. Dr. Nus Reimas. Dikatakannya bahwa selingkuh dalam keluarga dewasa ini merupakan ancaman terbesar. Seks bagi pria merupakan urutan ke-2 daripada kasih. Sedangkan bagi wanita, seks merupakan urutan 13 daripada kebutuhan lainnya. "Kuasa Allah akan dialami ketika pasangan suami-istri mengenal Allah secara pribadi. Jika pasangan suami istri mengandalkan Tuhan, permasahan suami-istri ada jalan keluarnya. Dalam pernikahan tidak boleh ada peninjauan kembali," ujar Pdt. Reimas. Walikota selama dua hari kegiatan seminar berlangsung mengikutinya dari pembukaan sampai penutupan. "Dalam dalam seminar ini terjadi suatu hal yang luar biasa, suami saya datang, duduk dan mengikuti seluruh materi dari awal sampai penutupan. Seminar ini sangat 'mahal' dan benilai," kata enci Paula, sapaan akrab Ketua Tim Penggerak PKK kota Manado, Prof. Dr. Julyeta P A. Lumentut-Runtuwene, MS, DEA. Walikota pada saat pembukaan berpesan kepada seluruh peserta seminar bahwa ketika suami-istri tidak kompak, harganya terlalu mahal. "Bangun kehidupan perkawinan yang bernilai bagi masyarakat kota Manado," pesan Walikota yang memiliki konsep mendunia 'Doa Bapa Kami' versi bahasa Manado, yang telah dikirim ke Yerusalem pada Februari 2013.      (**anq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar