Minggu, 10 Maret 2013

WALIKOTA DAN KELUARGA BERIBADAH DI BUNAKEN KEPULAUAN





Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, didampingi ketua Tim Penggerak PKK kota Manado, Prof. Dr. Julyeta P. A. Lumentut-Runtuwene, MS, DEA, Minggu 10 Maret 2013, beribadah di GMIM Lembah Ayalon Alungbanua, Kecamatan Bunaken Kepulauan. Ibadah dirangkaikan dengan pelantikan dan serah terima pelayanan ketua BPMJ GMIM Lembah Ayalon Alungbanua, Pdt. Hanny Royke Michael Runtuwarow, S.Th kepada Pdt. Jhonly Fredy Manorek, M.Th. Walikota dalam sambutannya meminta para hamba Tuhan agar dalam setiap kesempatan terus berdoa untuk kota Manado. Lebih lanjut dikatakan oleh Walikota bahwa secara umum ada dua yang bertugas untuk membuat kota Manado menjadi lebih baik dan maju, yaitu ada yang bertugas membangun fisik dan yang membaharui non fisik. "Bertugas membangun adalah pemerintah dan juga masyarakat. Sedangkan yang bertugas membaharui adalah para pelayan Tuhan," kata Walikota pilihan rakyat ini. Dijelaskan oleh Walikota bahwa yang dibaharui adalah hati. "Pemerintah dan juga masyarakat sebenarnya tidak sulit membangun karena telah dibantu oleh para pelayan Tuhan yang bertugas membaharui hati," kata Walikota yang selalu membaur dengan masyarakat ini. Hal lain yang disampaikan oleh Walikota adalah program Universal Coverage (UC). "Program UC adalah untuk seluruh masyarakat kota Manado yang memiliki KTP dan atau KK. Pelayanan UC mulai dari Puskesmas dan di RS kelas III. Baru 6 RS yang memiliki kerja sama dengan pemerintah kota Manado. RS lainnya belum, karena kelas III-nya masih terbatas, bahkan ada RS yang belum memiliki kelas III. Pembayaran di RS tidak gratis, tapi diambil alih oleh pemerintah kota Manado melalui program UC," kata Walikota yang low profile ini. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Hendrik Runtuwene, S.Th, M.Si. Dalam khotbahnya, Pdt. Hendrik Runtuwene mengatakan bahwa hal yang menyakitkan bagi manusia ketika orang terdekat meninggalkan pada saat dibutuhkan. Manusia ibarat domba di tengah serigala. "Jadilah domba, jangan jadi serigala. Mari kita ikuti cara Kristus membalas kejahatan dengan kasih," kata Pdt. Runtuwene.     (**anq).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar