Rabu, 27 Februari 2013

Wawali Kembali Terima Demo Para Pedagang

Wawali ketika mempersilahkan para pendemo masuk ke pelataran Kantor Walikota Manado
Djibran Ali (pakaian hitam) ketika berorasi dihadapan Wawali dan para pejabat SKPD Pemkot Manado
Wawali menjawab keluhan dan aspirasi para pendemo
Enny Umbas ketika diciduk Kepolisian dari Polda Sulut sesaat setelah berdemo di Kantor Kejati
Demo sejumlah LSM mulai dari kantor Gubernur, Kejati dan berakhir di kantor Walikota pada tanggal 27 Februari 2013 diduga telah menyalahi izin Kepolisian Nomor: STTP/04/II/2013/Intelkam/Resta Mdo, tanggal 25 Februari 2013. Di dalam izin tercantum maksud dan tujuan demo adalah 'Meminta Transparansi Audit Keuangan PD Pasar, namun dalam aksi demo telah menyerempet (brushing past) ke hal-hal sesat dan menyesatkan, penuh improvisasi dan rekayasa, syarat penghinaan dan pencemaran nama baik. Izin demo yang diberi label Aksi Unjuk Rasa Damai dengan juru bicara Jibran Ali, penanggung jawab Noho Poiyo, dan koordinator lapangan (Korlap) Pierson N. Rambing ketika melakukan aksi demo di kantor Gubernur dan Kejati telah menyuarakan fitnah dan menebar kebencian yang tak berdasar kepada pimpinan kota Manado. Enny Junifer A. Umbas, mantan PNS Pemkot Manado yang diberhentikan tidak dengan hormat karena melakukan tindakan indisipliner, yaitu tidak masuk kantor selama kurang lebih 10 bulan  dan telah resmi dipecat berdasarkan SK No. 95 Tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012, juga ikut berdemo saat di kantor Kejati Sulut. Uniform yang digunakan Enny J.A. Umbas bukan milik salah satu parpol, tapi milik salah satu LSM yang menggelar demo. Kemunculan Enny Umbas di kantor Kejati Sulut memudahkan pihak kepolisian untuk menangkapnya, karena Enny Umbas sejak tahun 2012 masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) Polda Sulut. Demo di kantor Walikota diterima oleh Wakil Walikota, Harley Alfredo Benfica Mangindaan, SE, MSM. Sebelum demo diterima oleh Wakil Walikota sempat terjadi insiden kecil yang muncul secara spontanitas. Demo dengan tuntutan yang sama yang dikoordinir oleh Noho Poiyo juga pernah dilakukan di Pasar Besehati (23/1/2013). Noho Poiyo dan Jibran Ali, dua orang perwakilan para pendemo dipersilakan oleh Wakil Walikota untuk menyampaikan aspirasi. "Saya tidak membawa massa, tapi minggu depan saya akan membawa massa," koar Jibran Ali. Setelah dua orang perwakilan pendemo menyampaikan aspirasinya, Wakil Walikota menanyakan sebanyak tiga kali kepada para pendemo apakah puas atau tidak, namun suara yang muncul dari kerumunan masa pendemo hanya satu dua orang. "Mereka bukan pedagang, tapi orang-orang yang dibayar. Lihat gestur mereka. Kalau murni demo pedagang pasti ada tante-tante, tapi ini semua bapak-bapak," ujar seorang bapak kepada temannya.***(allen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar