Minggu, 24 Februari 2013

Walikota Beribadah Bersama Jemaat GMIM dan GPdI Bailang


Minggu, 24 Februari 2013, Walikota Manado beribadah di Jemaat GMIM Efata Pangiang, Loreng Lingkungan VI, Kecamatan Bunaken. Jemaat terkejut ketika mengetahui Walikota dan rombongan tiba di gereja. "Saya datang di sini karena kerja Roh Kudus. Tidak ada yang kebetulan. Semua Karena Tuhan. Mohon maaf atas kedatangan saya yang tidak diberitahukan ini," kata Walikota pilihan rakyat ini. Walikota dihadapan Jemaat yang terdiri dari 5 kolom dan 106 KK mengatakan bahwa sebagian jalan yang rusak di kampung Loreng akan diperbaiki pada tahun 2013 ini melalui APBD perubahan. Walikota menyerahkan beras sebanyak 1 ton kepada jemaat yang mayoritas anggotanya sebagai petani. Usai ibadah di GMIM Efata, Walikota beribadah di GPdI Antiokhia Bailang. Dalam sambutannya, Walikota mengatakan bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi tanggal 17 Februari 2013 di kota Manado karena lingkungan global telah mengalami sebuah proses, dan sebagiannya karena perilaku manusia (warga Manado) yang mengalami perubahan, misalnya saluran air ditutup atau dipersempit, sampah dibuang di got atau di sungai. "Mari kita ambil sisi positifnya atas bencana yang terjadi. Ada hikmah bagi kita untuk meningkatkan kesadaran. Kalau sungai kita hormati, sungai juga akan menghormati kita. Kalau sungai kita jaga, sungai juga akan menjaga kita," kata Walikota. Jemaat dikedua gereja merasa gembira atas kunjungan surprise Walikota dan menyampaikan terima kasih. "Terimah kasih Bapak sudah datang di gereja kami. Tuhan memberkati Bapak dan keluarga," kata Pdt. Nikson Siwi, S.Th. Di dua gereja yang dikunjungi, Walikota dalam sambutannya menyampaikan program Presiden SBY untuk mengangkat derajat masyarakat yang masih termasuk keluarga miskin. "Raskin, Jamkesmas, Jampersal, KUR, rumah murah, dan PNPM Mandiri perkotaan dalam bentuk pembuatan jalan setapak, talud, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya adalah program SBY yang pro rakyat," kata Walikota yang selalu membaur dengan masyarakat ini.  Hal lain yang disampaikan oleh Walikota adalah program Universal Coverage. Dijelaskan oleh Walikota bahwa program UC adalah untuk masyarakat Manado. Mekanisme pelayanannya mulai dari tingkat layanan kesehatan primer (Puskesmas), kecuali untuk kasus-kasus tertentu bisa langsung ke RS, namun tetap harus ada surat rujukan dari Puskesmas. Jika belum sembuh di Puskesmas dapat dirujuk ke tingkat layanan sekunder (6 Rumah Sakit mitra), dan jika belum sembuh dapat dirujuk ke tingkat layanan kesehatan tersier (RS. Kandou). "Biaya yang disiapkan oleh pemerintah kota Manado untuk program Universal Coverage hanya untuk kelas III. Meskipun sudah ada program UC, namun jauh lebih baik adalah hidup bersih dan sehat. Supaya sehat, pertama harus takut Tuhan; kedua, menu dan cara makan perlu diatur; ketiga, jaga kebersihan lingkungan," kata Walikota yang saat ini menjadi pemimpin 97 Walikota se-Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar