Kamis, 31 Januari 2013

WALIKOTA : BANYAK ORANG BERDOA, MANADO DIBERKATI



Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, S.H., M.Si., DEA didampingi Ketua Tim Penggerak PKK kota Manado, Prof. Dr. Ir. Julieta P. A. Lumentut-Runtuwene, MS, DEA, Kamis 31 Januari 2013 menghadiri ibadah perdana Pemerintah Kota Manado. PKK beserta Warga dan PNS di jajaran Pemerintah Kota Manado disegarkan dan disemangati Firman Tuhan yang disampaikan oleh Sekretaris Departemen APP Badan Pekerja Sinode GMIM, Pdt. Lamberty Mandagi, M.Th. Walikota dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Manado diberkati karena di Manado masih banyak orang yang berdoa dan takut akan Tuhan. "Jika persoalan lebih besar dari rezeki, berarti kita tidak takut akan Tuhan. Berkat akan mengalir jika kita takut akan Tuhan," kata Walikota pilihan rakyat yang dicintai rakyat ini. Lebih lanjut dikatakan oleh Walikota bahwa salah satu yang mengawal kota Manado adalah Tim Doa Pemerintah Kota Manado. "Tim Doa adalah pengawal Kota Manado," kata Walikota yang selalu turun di tengah masyarakat ini. Walikota mengatakan bahwa ia bisa mengemban tugasnya dengan baik dan sehat karena selalu minta kekuatan doa dan dukungan istri. "Istri cakap, keluarga tidak akan berkekurangan" kata Walikota. Hal lain yang disampaikan oleh Walikota yang juga sebagai ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini adalah menyangkut kebersihan Kota Manado. "Setiap pejabat harus menjadi pelopor untuk kebersihan Kota Manado dengan cara melakukan pengomposan  di rumah masing-masing. Ini merupakan salah satu cara mengajak warga untuk membuat kota Manado bersih dan sehat," kata Walikota. Program lain yang disampaikan oleh Walikota yang selalu tampak fit ini adalah Universal Coverage (UC) dan Kota Sehat. Disampaikannya bahwa pelaksanaan UC dimulai dari tingkat layanan kesehatan primer (Puskesmas). Jika belum sembuh di Puskesmas dapat dirujuk ke tingkat layanan sekunder (6 Rumah Sakit), dan jika belum sembuh dapat dirujuk ke tingkat layanan kesehatan tersier (RS. Kandou). "Biaya Pemerintah Kota Manado hanya sampai pada tingkat sekunder," kata Walikota. Dijelaskan lebih lanjut oleh Walikota bahwa program UC diperuntukkan bagi warga Manado yang tidak masuk dalam Askes, Jamsostek, dan Jamkesmas. "Cuci darah, operasi bibir sumbing, sakit bahkan sepanjang tahun, kecuali operasi wajah ditangani oleh program UC. Masyarakat cukup membawa KTP baik e-KTP atau KTP Siak, dan atau KK bagi yang tidak memiliki KTP, dan aslinya harus ditunjukan. Namun jauh lebih baik torang berusaha hidup sehat daripada berusaha memanfaatkan fasilitas UC," kata Walikota yang selalu memperjuangkan program pro rakyat ini. Walikota yang juga sebagai ketua Pelti Sulut ini mengingatkan kepada seluruh PNS di jajaran Pemerintah Kota Manado agar memperhatikan kebersihan dalam rangka penilaian Kota Sehat. Kota Sehat diberikan/dilombakan dua tahun sekali. Manado sudah tiga kali meraih piala Kota Sehat. Tahun 2007 dan 2009, Manado meraih penghargaan Kota Sehat dengan kategori Swasti Saba Padapa. Tahun 2011 meraih Swasti Saba Wiwerda. Kota Manado pada tahun 2013 ini bertekad merebut piala Kota Sehat dengan kategori Swasti Saba Wistara. Menurut Walikota bahwa berbagai program yang dilakukan adalah untuk rakyat dan kemajuan kota Manado. Pdt. Mandagi dalam khotbahnya mengatakan bahwa kasih Tuhan kepada manusia begitu besar, antara lain Tuhan memberikan rezeki kepada orang yang takut kepada-Nya dan memberi kebebasan dari tekanan hidup. Ibadah diselingi sejumlah pujian, antara lain pujian dari Tim Doa Kota Manado dan alumni Haggai Institute. Para pejabat yang hadir dalam ibadah antara lain : O. Franky Mewengkang, SIP, Dra. Henny Giroth, Drs. Hans Musa Tinangon, para Kepala Dinas dan Kepala Bagian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar