Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, Rabu 20
Maret 2013, membuka kegiatan Musrenbang dalam rangka Rencana Kerja
Pemerintah Daerah kota Manado dengan tema: 'Percepatan Pembangunan
Infrastruktur, Penguatan Daya Saing, Peningkatan Perekonomian Rakyat
serta Pemeliharaan Kearifan Lokal Untuk Mewujudkan Manado Kota Model
Ekowisata.' Walikota dalam sambutannya memberi apresiasi atas kehadiran
peserta Musrenbang, yang merupakan bukti komitmen yang dilandasi oleh
kesadaran akan pentingnya pembangunan yang dilaksanakan secara terpadu
dan terintegrasi dalam mewujudkan visi dan misi kota Manado. "Pemerintah
kota Manado menyadari bahwa pembangunan sepatutnya didasarkan pada
potensi kota Manado di bidang jasa, khususnya pariwisata dan kebutuhan
masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik yang berkualitas serta
sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang aktivitas masyarakat,"
kata Walikota pilihan rakyat ini. Lebih lanjut disampaikan oleh
Walikota yang selalu membaur dengan masyarakat ini agar dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, wilayah yang rawan bencana perlu dipikirkan
sebagai skala prioritas. "Sungai adalah sumber ekonomi, tapi yang
terjadi sungai menjadi sumber bencana. Tahun 2013 ini, DAS Tondano akan
ditata, sehingga terhindar dari bencana. Konstruksinya pemerintah pusat
yang mengerjakan, sedangkan tugas pemerintah kota Manado adalah
membebaskan lahan," kata Walikota yang low profile ini. Kebutuhan
prioritas lainnya yang disampaikan oleh Walikota adalah masalah
kemacetan lalu lintas dan 'rumah masa depan' (tempat pemakaman umum).
Juga disampaikan oleh Walikota bahwa usulan dari tingkat Kelurahan dan
Kecamatan cukup banyak. Ada yang berbentuk prioritas, kebutuhan, dan
yang lainnya berbentuk keinginan. "Semua usulan itu sangat baik, namun
harus disesuaikan dengan kemampuan/ketersediaan anggaran, sehingga yang
dilakukan adalah yang prioritas. Karena itu, usulkanlah yang betul-betul
prioritas," kata Walikota yang memimpin 97 Walikota se-Indonesia dalam kapasitasnya sebagai ketua
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini. Hal lain yang
disampaikan oleh Walikota adalah tentang PBL Mapaluse dan program
Universal Coverage (UC). Menurut Walikota yang menyenangi tenis lapangan
ini bahwa setelah adanya program UC, pasien yang datang berobat ke
Puskesmas meningkat, demikian pula ke rumah sakit, sehingga rumah sakit
kekurangan kelas III. "Pemerintah kota Manado akan meningkatkan
fasilitas Puskesmas, direncanakan di Puskesmas akan dibangun ruang rawat
inap. Pemerintah kota Manado mendorong pihak swasta jika ada yang
berkeinginan membangun RS dengan ketentuan, fasilitas kelas III-nya
diperbanyak. Di kecamatan Mapanget perlu ada RS karena di sana banyak
rumah dan penduduk," kata Walikota yang juga sebagai ketua PELTI Sulut
ini. Franklin Sinjal, SH, MH, dan Bappeda Provinsi mendukung rencana
revitalisasi DAS Tondano. "Kami setuju rencana revitalisasi DAS Tondano.
Jangan menyelesaikan masalah banjir dengan super mie, beras atau dengan
bantuan bencana lainnya, tapi bagaimana banjir tidak terjadi lagi.
Rencana revitalisasi DAS Tondano, itu adalah cara yang baik dan harus
didukung oleh masyarakat," kata Franklin Sinjal. Dasar pelaksanaan
Musrenbang adalah UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan berpedoman pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
tentang pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah. Turut hadir: Wakil Walikota Manado, Harley Alfredo Benfica
Mangindaan, SE, MSM; Setda, Ir. MHF.Sendoh; Kepala Bappeda kota Manado,
Andre Hosang, SE, M.Si; Bappeda Provinsi; James Karinda, SH, MH, Franky
Singal, SH, MH; mewakili Kapolresta Manado; mewakili Dandim; ketua
BKSAUA, Pdt. Roy EG. Lengkong. Peserta Musrenbang terdiri dari unsur
SKPD, Camat, Lurah, dan delegasi dari 11 Kecamatan. (**anq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar