Walikota dan Istri Saling Menopang Doa Dalam Seminar Keluarga Harmonis |
Walikota Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, Jumat 8 Maret 2013,
mengikuti seminar Keluarga Harmonis, yang diselenggarakan oleh Tim
Penggerak PKK Kota Manado. Ketua
Tim Penggerak PKK kota Manado, Prof. Dr. Julyeta P A.
Lumentut-Runtuwene, MS, DEA, bekerja sama dengan Family LIFE LPMI,
Jumat-Sabtu, 8-9 Maret 2013 bertempat di hotel Sintesa Peninsula mengadakan
seminar dengan tema Keluarga Harmonis seri I Still do. Pesertanya
tidak boleh janda atau duda, tetapi pasangan suami istri (pasutri).
Peserta yang ikut adalah kepala-kepala SKPD di jajaran pemerintah kota Manado, yang terdiri dari 30 pasangan (60 orang), termasuk pasangan suami-istri Kel.
Lumentut-Runtuwene. Menurut Walikota bila kegiatan seminar Keluarga
Harmonis diikuti oleh seluruh peserta dengan baik, hasilnya akan baik
bagi rumah tangga pejabat pemerintah kota Manado. Lebih lanjut dikatakan oleh
Walikota pilihan rakyat ini bahwa merupakan pergumulan pemerintah kota
Manado jika salah satu anggota barisan dalam pemerintah kota Manado
mengalami pergumulan keluarga. "Seminar Keluarga Harmonis merupakan
terapi yang baik untuk mendapatkan pemimpin-pemimpin yang memiliki
integritas dalam berpikir, berkata dan bertindak," kata Walikota. Salah satu fasilitator/narasumber,
Pdt. Dr. Nus Reimas mengatakan bahwa tujuan utama menikah adalah
mempermuliakan Tuhan. "Semua akan lenyap, dan yang tinggal sampai akhir
zaman adalah pernikahan. Terdapat 1 persen perceraian dalam setiap 10
pernikahan. Berdasarkan data sampai Januari 2012 terdapat 70 persen
angka perceraian di Indonesia. Di kota Manado pada tahun 2012, angka
perceraian sekitar 100 persen lebih," kata Pdt. Reimas. Narasumber
lainnya, Pdt. Edi Prabowo mengatakan bahwa sekitar 86 persen perceraian
diakibatkan oleh komunikasi yang buruk. Lebih lanjut disampaikannya
bahwa dasar pernikahan bukan seks, tapi firman Tuhan. Fasilitator
lainnya, Pdt. Dr. HWB. Sumakul, Th.M mengatakan bahwa kehidupan seks
yang baik tidak menjamin kehidupan rumah tangga akan baik, tetapi
kehidupan rumah tangga yang baik akan membuat kehidupan seks menjadi
baik. "Menyatunya dua manusia yang berbeda dalam
satu pernikahan, mengandung arti bahwa keduanya telah datang di dalam
dunia yang tidak sendiri, tapi berada dalam kebersamaan," kata Pdt.
Sumakul. Materi menarik lainnya dengan topik Menjaga Pernikahan Bebas
Selingkuh disampaikan oleh Pdt. Dr. Nus Reimas. Dikatakannya bahwa
selingkuh dalam keluarga dewasa ini merupakan ancaman terbesar. Seks
bagi pria merupakan urutan ke-2 daripada kasih. Sedangkan bagi wanita,
seks merupakan urutan 13 daripada kebutuhan lainnya. "Kuasa Allah akan
dialami ketika pasangan suami-istri mengenal Allah secara pribadi. Jika
pasangan suami istri mengandalkan Tuhan, permasahan suami-istri ada
jalan keluarnya. Dalam pernikahan tidak boleh ada peninjauan kembali,"
ujar Pdt. Reimas. Walikota selama dua hari kegiatan seminar berlangsung
mengikutinya dari pembukaan sampai penutupan. "Dalam dalam seminar ini
terjadi suatu hal yang luar biasa, suami saya datang, duduk dan mengikuti seluruh materi dari awal sampai penutupan.
Seminar ini sangat 'mahal' dan benilai," kata enci Paula, sapaan akrab
Ketua Tim Penggerak PKK kota Manado, Prof. Dr. Julyeta P A.
Lumentut-Runtuwene, MS, DEA. Walikota pada saat pembukaan berpesan
kepada seluruh peserta seminar bahwa ketika suami-istri tidak kompak,
harganya terlalu mahal. "Bangun kehidupan perkawinan yang bernilai bagi
masyarakat kota Manado," pesan Walikota yang memiliki konsep mendunia
'Doa Bapa Kami' versi bahasa Manado, yang telah dikirim ke Yerusalem
pada Februari 2013. (**anq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar