Selasa, 28 Mei 2013

“MEDIA MENYATU, DUNIA DALAM GENGGAMAN TANGAN”

(KONTRIBUSI UNTUK PELAKSANAAN ASIA MEDIA SUMMIT)

                                             Soleman Montori                                            


             Di era yang hampir semuanya bersifat segera, transparan dan cepat ini “memaksa” media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar dan media sejenis lainnya menyempurnakan keterbatasan jangkauannya dengan memanfaatkan internet sebagai solusinya; tujuannya adalah untuk mempertahankan eksistensinya atau untuk memperluas jangkauanya.
             Media memiliki peranan besar untuk memberikan informasi dan menjembatangi kepentingan masyarakat, membantu masyarakat menjernihkan dan menjaring informasi. Semua jenis media baik internet, televisi, film, musik, koran maupun majalah berpengaruh besar terhadap gaya hidup, perilaku bahkan menjadi nutrisi bagi otak.
             Kehadiran internet (interconnection networking) telah memunculkan konvergensi media. Konvergensi media adalah penggabungan atau penyatuan media ke dalam satu titik tujuan; hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya perkembangan teknologi komunikasi digital.
             Konvergensi media memaksa media konvensional (televisi, radio, surat kabar, dan lain-lain)  masuk ke dalam jaringan internet, dari bentuknya yang konvensional ke bentuk digital. Konvergensi media menyatukan “tiga c” (computing, communication dan content). Contoh konvergensi media adalah HP (handphone) yang bisa melakukan fungsi kalkulator, menonton siaran televisi, mendengarkan siaran radio, membaca surat kabar online, menerima dan mengirim e-mail, merekam suara, memotret dan merekam gambar vidio.     
             Menurut Burnett dan Marshall’s (2003), konvergensi media adalah sebuah peleburan atau penggabungan antara industri media, telekomunikasi dan komputer, yang hasilnya dimediasikan dalam bentuk digital. Diperjelas oleh Grant (2006) bahwa pendorong media konvergensi adalah teknologi digital dan jaringan komputer dari Local Area Network (LAN) hingga WiFi (Wireless Fidelity) yang merupakan inovasi dari perkembangan internet, yang membuat hampir semua pesan dapat diakses pada medium apa saja, kapan saja dan di mana saja.
             Perubahan yang terjadi melalui konvergensi media menciptakan karakteristik baru yang lebih interaktif, bahkan dapat menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya. Konvergensi media menghilangkan batasan antara wartawan cetak, foto, online, radio dan televisi.
             Kehadiran konvergensi media suka atau tidak suka telah mendorong media konvensional yang bersifat komunikasi satu arah menjadi  komunikasi dua arah dari web; dan jurnalisme konvergensinya melibatkan kerja sama antara jurnalis media cetak, media siar dan media web untuk menghasilkan berita terbaik dalam bentuk digital.
             Kecenderungan masyarakat informasi pada abad 21 ini adalah membawa transisi dari transmisi analog ke digital pada segala bentuk media. Mengapa? Karena digitalisasi mempermudah pertukaran informasi baik yang berupa teks, audio, visual sampai ke motion. Siapa pun mengakui bahwa media telah menjadi realitas kekuatan di tengah perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
             Media yang tidak mengikuti konvergensi kemungkinan akan tergilas oleh perkembangan zaman. Perkembangan teknologi konvergensi media yang begitu cepat secara perlahan tapi pasti akan berdampak pada sistem kerja media massa dan praktik jurnalistik. Kini kehadiran jurnalisme online yang difasilitasi internet telah mereduksi teknik-teknik jurnalisme konvensional yang selama ini berlaku. Nilai universal jurnalisme, yaitu: akurat, objektif, fair, seimbang, dan tidak memihak sepertinya mulai tergantikan dengan berita cepat tayang.
             Perubahan itu tampak dari peran jurnalis, fungsi gate keepers, karakteristik media, hingga perilaku audiensnya. Kehadiran internet (interconnection networking) telah memberi ruang yang nyaris tak terbatas bagi setiap orang untuk menyimpan, mengirim atau untuk membuka akses informasi kapan saja dan di mana saja. Selain itu, telah menciptakan ruang-ruang publik secara bebas dan otonom bagi individu atau kelompok tertentu untuk menentang, mengkritik,  memfitnah bahkan menghujat.
             Keunggulan internet (interconnection networking) yang menampilkan layanan multi media yang bersifat audio visual (data, citra dan suara) serta bersifat interaktif dan dinamis lebih menarik dibanding media lainnya, karena beritanya cepat tayang bahkan real time, mampu memperpendek jarak antara peristiwa dan berita; berita dapat ditayangkan kapan saja dan dari mana saja.           
             Kini melalui segenggam handset, orang di berbagai penjuru dunia bisa mengakses informasi secara cepat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan. Di era internet ini, dunia sepertinya berada dalam genggaman tangan. Komunikasi tak lagi dibatasi oleh jangkauan bentangan kabel telepon, dan tak perlu menunggu waktu lama karena tak terhalang jarak; jangkauannya yang jauh dan kecepatannya yang luar biasa telah mengubah landscape dunia.   
             Kemajuan media internet (interconnection networking) benar-benar membuat dunia terasa digenggaman tangan dan sentuhan jari; social networking life menjadi new wave culture yang baru; dan membuat orang-orang mulai melupakan surat pos dan menggantinya dengan e-mail. Kemudian e-mail disingkirkan oleh BBM (BlackBerry Messenger). Kini BBM telah menjadi salah satu bentuk komunikasi yang wajar dan normal menggantikan telegram dan SMS (Short Message Service)  yang dianggap sudah kuno. Namun dalam perkembangan terbaru, Windows Phone mulai mengalahkan popularitas Blackberry.     
             Semakin majunya dunia broadcasting menyebabkan informasi dapat didistribusikan dengan mudah, cepat dan tepat. Waktu, letak geografis dan jarak tidak lagi menjadi masalah dan penghalang dalam distribusi informasi. Kehadiran smart mobile phone yang sangat personal dan bisa dibawa ke mana-mana untuk berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja membuat setiap orang semakin connected dan semakin socialize.
             Kemajuan teknologi media berimplikasi terhadap perilaku konsumen dalam membaca berita baik cetak, siaran dan internet. Saat ini ada kecenderungan media cetak secara perlahan mulai dilupakan karena orang mulai berpaling pada online news yang dianggap lebih fresh dan gratis, dan  siapa pun bisa melakukan download bahkan upload berita terkini. Tidak hanya media cetak, radio pun mulai dilupakan karena MP3 mudah didownload sesuai dengan keinginan. 
             Kehadiran konvergensi media berpengaruh besar terhadap media konvensional, misalnya di Amerika pada tahun 2009, surat kabar berusia 137 tahun, yang bernama The Boston Globe ditutup. Dampak lainnya dari kemajuan media bisa membuat seseorang menjadi bintang, wartawan, editor dan menjadi top di bidang lainnya atas jasa media. Juga dapat mendorong reorganisasi di dalam manajemen bisnis media. Perkembangan sambungan (konektivitas) dan jangkauannya yang sangat luas, serta akses data dan informasinya yang tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan negara juga berdampak terhadap undang-undang atau regulasi tentang media yang sudah ada, yaitu undang-undang dan regualasi yang ada bisa menjadi kuno dan tidak pas lagi.
             Banjir informasi dan  berita cepat saji adalah tuntutan kemajuan, menjunjung tinggi etika dan profesionalisme adalah tuntutan profesi wartawan. Publik tidak akan pernah mempermasalahkan bagaimana konten dihadirkan, tantangan utama terletak di internal masing-masing pengelola media. Kecenderungan publik atau masyarakat dunia di era global ini adalah menginginkan informasi yang dapat diakses secara universal, cepat dan berguna. Tantangan terbesar media dan jurnalis di abad 21 ini jika tidak mampu mengedukasi dan tidak   dapat memfilter informasi yang sampai ke masyarakat.  7***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar