Wakil Walikota Manado, Harley Alfredo Benfica Mangindaan, SE, MSM
bersama Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Freddy
H.Tulung dan Sosiolog UI, Prof. Dr. Paulus Wiratomo menjadi nara sumber
dalam dialog yang bertajuk Membangun Karakter Bangsa Dalam Semangat
Torang Samua Basudara yang disiarkan secara life oleh TVRI publik Sulut.
Menurut Wawali, perbedaan adalah anugerah dari Tuhan, bukan pemicu
konflik, tetapi kekuatan yang mempersatukan. "Kita harus menerima atau
memahami siapa pun yang berbeda dengan kita. Komunikasi yang intens dan
baik pasti akan mengubah pemikiran yang sempit dan sikap primordialisme
yang tidak mentolerir perbedaan," kata Wawali pilihan rakyat ini. Lebih
lanjut disampaikannya bahwa walaupun kota Manado dan Sulut memiliki
kredo Torang Samua Basudara, namun masih ada hal-hal negatif muncul yang
bertentangan dengan semangat Torang Samua Basudara. "Miras merupakan
salah satu penyebab lunturnya semangat Torang Samua Basudara," ujarnya.
Disampaikannya bahwa sebagai solusinya, miras Captikus akan dijadikan
souvenir untuk turis sebagaimana sake di Jepang. Menurut Wawali yang
enerjik ini, Manado bisa bertahan dan tetap aman di tengah konflik yang
melanda sejumlah daerah di tanah air karena memaknai kredo Torang Samua
Basudara bahwa di dalamnya terdapat nilai yang sangat mahal harganya,
yaitu hidup rukun dan damai serta serta saling menyayangi satu sama lain
walaupun berbeda. Kredo Torang Samua Basudara dimintakannya tidak hanya
ada di otak kiri dan kanan, tapi harus dapat memberi nilai (value)
kehidupan kepada siapa pun, termasuk kepada orang yang berbeda. "Jika
ada yang beda, kita harus saling memahami," pesan Wawali yang murah
senyum ini. Menurut Freddy H.Tulung revolusi informasi telah memperkuat
sikap primordialisme, namun memperlemah semangat kebhinekaan. "Bangsa
kita di era informasi sosial ini cenderung tidak dewasa sosial. Kita
butuh kedewasaan sosial untuk menerima perbedaan, sehingga ada
kebersamaan. Tak dikenal tak disayang. Untuk bisa dikenal butuh proses
atau komunikasi. Warung kopi merupakan salah satu tempat membangun
komunikasi yang baik," ujar Tulung. Ditambahkannya bahwa untuk saling
menghargai perbedaan dibutuhkan 4 hal, yaitu: saling berinteraksi,
saling mengerti, saling menghormati dan saling membangun. "Saya lihat 4
hal inilah yang ada dalam semangat Torang Samua Basudara, sehingga kota
Manado dan Sulut tetap aman," kata Tulung. Dikatakannya juga bahwa
potensi konflik terjadi akibat semakin menguatnya kohesif dalam
kelompok, tapi melemahnya kohesif antarkelompok. Prof. Dr. Paulus
Wiratomo mengatakan bahwa aspek proses, yaitu komunikasi di kota Manado
dan Sulut telah berjalan dengan baik. "Di dalam kredo Torang Samua
Basudara terdapat konsep pembangunan yang berbasis pada nilai, sehingga
kerukunan di sini tetap terpelihara dan terjaga," ujarnya. 7***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar