Material sisa yang tidak diingikan setelah berakhirnya suatu proses atau
bahasa singkatnya disebut sampah, baik sampah organik yang dapat diurai
(degradable) maupun sampah anorganik yang tidak dapat terurai
(undegradable) bukanlah musuh sehingga harus diasingkan atau dijauhi,
tetapi dapat diolah atau didaur kembali menjadi bahan yang bernilai
komersil. Sampah bermasalah karena dianggap tidak berguna dan tidak
disadari manfaatnya. Manfaat sampah antara lain sampah dapat digunakan
sebagai pupuk organik untuk tanaman, sumber humus, dapat didaur ulang
sebagai produk furnitur yang menarik, sebagai bahan bakar alternatif
untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil, sebagai bahan bakar
untuk menjalankan pembangki listrik. Namun masyarakat pada umum
menganggap sampah sebagai musuh dan barang yang tidak berguna. Sehingga
pada tempat-tempat yang dilarang masih terdapat warga masyarakat yang
membuang sampah dengan seenaknya. Salah satu contohnya adalah riang road
yang telah dijadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh warga
masyarakat yang anti hidup bersih dan sehat. Berikut ini foto kendaraan/truck yang membuang sampah di ring road pada hari Rabu, 12
Juni 2013. Foto ini diperoleh dari warga yang merasa keberatan jika ring
road dijadikan TPA oleh masyarakat bersikap apatis terhadap masalah
kebersihan dan keindahan kota. Ia berharap agar perilaku tidak baik ini
jangan ditiru. "Orang seperti ini tidak ada otak; sudah dibawa dengan
oto, seharusnya langsung dibawa ke TPA Sumompo," ujarnya kesal. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar