(KONTRIBUSI UNTUK PELAKSANAAN
ASIA MEDIA SUMMIT)
Soleman
Montori
Di
era yang hampir semuanya bersifat segera, transparan dan cepat ini “memaksa”
media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar dan media sejenis
lainnya menyempurnakan keterbatasan jangkauannya dengan memanfaatkan internet
sebagai solusinya; tujuannya adalah untuk mempertahankan eksistensinya atau
untuk memperluas jangkauanya.
Media
memiliki peranan besar untuk memberikan informasi dan menjembatangi kepentingan
masyarakat, membantu masyarakat menjernihkan dan menjaring informasi. Semua
jenis media baik internet, televisi, film, musik, koran maupun majalah berpengaruh
besar terhadap gaya hidup, perilaku bahkan menjadi nutrisi bagi otak.
Kehadiran
internet (interconnection networking)
telah memunculkan konvergensi media. Konvergensi media adalah penggabungan atau
penyatuan media ke dalam satu titik tujuan; hal ini dimungkinkan terjadi karena
adanya perkembangan teknologi komunikasi digital.
Konvergensi
media memaksa media konvensional (televisi, radio, surat kabar, dan
lain-lain) masuk ke dalam jaringan
internet, dari bentuknya yang konvensional ke bentuk digital. Konvergensi media
menyatukan “tiga c” (computing,
communication dan content). Contoh konvergensi media adalah HP (handphone) yang bisa melakukan fungsi
kalkulator, menonton siaran televisi, mendengarkan siaran radio, membaca surat
kabar online, menerima dan mengirim e-mail, merekam suara, memotret dan merekam
gambar vidio.
Menurut
Burnett dan Marshall’s (2003), konvergensi media adalah sebuah peleburan atau
penggabungan antara industri media, telekomunikasi dan komputer, yang hasilnya
dimediasikan dalam bentuk digital. Diperjelas oleh Grant (2006) bahwa pendorong
media konvergensi adalah teknologi digital dan jaringan komputer dari Local Area Network (LAN) hingga WiFi (Wireless Fidelity) yang merupakan
inovasi dari perkembangan internet, yang membuat hampir semua pesan dapat
diakses pada medium apa saja, kapan saja dan di mana saja.
Perubahan
yang terjadi melalui konvergensi media menciptakan karakteristik baru yang
lebih interaktif, bahkan dapat menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan,
penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual,
audio, data dan sebagainya. Konvergensi media menghilangkan batasan antara
wartawan cetak, foto, online, radio dan televisi.
Kehadiran
konvergensi media suka atau tidak suka telah mendorong media konvensional yang
bersifat komunikasi satu arah menjadi komunikasi dua arah dari web; dan jurnalisme
konvergensinya melibatkan kerja sama antara jurnalis media cetak, media siar
dan media web untuk menghasilkan berita terbaik dalam bentuk digital.
Kecenderungan
masyarakat informasi pada abad 21 ini adalah membawa transisi dari transmisi
analog ke digital pada segala bentuk media. Mengapa? Karena digitalisasi
mempermudah pertukaran informasi baik yang berupa teks, audio, visual sampai ke motion. Siapa pun mengakui bahwa media
telah menjadi realitas kekuatan di tengah perubahan dalam kehidupan
sehari-hari.
Media
yang tidak mengikuti konvergensi kemungkinan akan tergilas oleh perkembangan
zaman. Perkembangan teknologi konvergensi media yang begitu cepat secara
perlahan tapi pasti akan berdampak pada sistem kerja media massa dan praktik
jurnalistik. Kini kehadiran jurnalisme online yang difasilitasi internet telah
mereduksi teknik-teknik jurnalisme konvensional yang selama ini berlaku. Nilai
universal jurnalisme, yaitu: akurat, objektif, fair, seimbang, dan tidak
memihak sepertinya mulai tergantikan dengan berita cepat tayang.
Perubahan
itu tampak dari peran jurnalis, fungsi gate keepers, karakteristik media,
hingga perilaku audiensnya. Kehadiran internet (interconnection networking) telah memberi ruang yang nyaris tak
terbatas bagi setiap orang untuk menyimpan, mengirim atau untuk membuka akses
informasi kapan saja dan di mana saja. Selain itu, telah menciptakan
ruang-ruang publik secara bebas dan otonom bagi individu atau kelompok tertentu
untuk menentang, mengkritik, memfitnah
bahkan menghujat.
Keunggulan
internet (interconnection networking)
yang menampilkan layanan multi media yang bersifat audio visual (data, citra
dan suara) serta bersifat interaktif dan dinamis lebih menarik dibanding media
lainnya, karena beritanya cepat tayang bahkan real time, mampu memperpendek jarak antara peristiwa dan berita;
berita dapat ditayangkan kapan saja dan dari mana saja.
Kini melalui segenggam handset, orang di
berbagai penjuru dunia bisa mengakses informasi secara cepat dan lengkap sesuai
dengan kebutuhan. Di era internet ini, dunia sepertinya berada dalam genggaman
tangan. Komunikasi tak lagi dibatasi oleh jangkauan bentangan kabel telepon,
dan tak perlu menunggu waktu lama karena tak terhalang jarak; jangkauannya yang
jauh dan kecepatannya yang luar biasa telah mengubah landscape dunia.
Kemajuan
media internet (interconnection
networking) benar-benar membuat dunia terasa digenggaman tangan dan
sentuhan jari; social networking life menjadi
new wave culture yang baru; dan
membuat orang-orang mulai melupakan surat pos dan menggantinya dengan e-mail.
Kemudian e-mail disingkirkan oleh BBM (BlackBerry
Messenger). Kini BBM telah menjadi salah satu bentuk komunikasi yang wajar
dan normal menggantikan telegram dan SMS (Short
Message Service) yang dianggap sudah
kuno. Namun dalam perkembangan terbaru, Windows
Phone mulai mengalahkan popularitas Blackberry.
Semakin
majunya dunia broadcasting
menyebabkan informasi dapat didistribusikan dengan mudah, cepat dan tepat.
Waktu, letak geografis dan jarak tidak lagi menjadi masalah dan penghalang dalam
distribusi informasi. Kehadiran smart
mobile phone yang sangat personal dan bisa dibawa ke mana-mana untuk berkomunikasi
dengan siapa saja dan di mana saja membuat setiap orang semakin connected dan semakin socialize.
Kemajuan
teknologi media berimplikasi terhadap perilaku konsumen dalam membaca berita
baik cetak, siaran dan internet. Saat ini ada kecenderungan media cetak secara
perlahan mulai dilupakan karena orang mulai berpaling pada online news yang dianggap lebih fresh
dan gratis, dan siapa pun bisa melakukan
download bahkan upload berita terkini. Tidak hanya media cetak, radio pun mulai
dilupakan karena MP3 mudah didownload
sesuai dengan keinginan.
Kehadiran
konvergensi media berpengaruh besar terhadap media konvensional, misalnya di
Amerika pada tahun 2009, surat kabar berusia 137 tahun, yang bernama The Boston
Globe ditutup. Dampak lainnya dari kemajuan media bisa membuat seseorang
menjadi bintang, wartawan, editor dan menjadi top di bidang lainnya atas jasa
media. Juga dapat mendorong reorganisasi di dalam manajemen bisnis media.
Perkembangan sambungan (konektivitas) dan jangkauannya yang sangat luas, serta
akses data dan informasinya yang tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan negara
juga berdampak terhadap undang-undang atau regulasi tentang media yang sudah
ada, yaitu undang-undang dan regualasi yang ada bisa menjadi kuno dan tidak pas
lagi.
Banjir
informasi dan berita cepat saji adalah
tuntutan kemajuan, menjunjung tinggi etika dan profesionalisme adalah tuntutan profesi
wartawan. Publik tidak akan pernah mempermasalahkan bagaimana konten
dihadirkan, tantangan utama terletak di internal masing-masing pengelola media.
Kecenderungan publik atau masyarakat dunia di era global ini adalah
menginginkan informasi yang dapat diakses secara universal, cepat dan berguna.
Tantangan terbesar media dan jurnalis di abad 21 ini jika tidak mampu mengedukasi
dan tidak dapat memfilter informasi
yang sampai ke masyarakat. 7***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar