Selasa 22 Januari 2013, Walikota Manado Dr Ir GS Vicky Lumentut SH, M.Si, DEA memberikan materi tentang pemahaman dan penanggulangan bencana di hadapan Mahasiswa dan Dosen Fakultas Teknik Unsrat. Dalam pemaparannya Walikota menguraikan tingkat resiko bencana di
kota manado yang cukup tinggi secara teori yang terdiri dari gempa, longsor, banjir dan tsunami. Walikota juga menjelaskan tentang langkah-langkah operasional pengurangan resiko bencana yang meliputi langkah-langkah sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan pasca terjadi bencana. Di kota Manado sendiri terdapat lima sungai yaitu Bailang, Sawangan, Tondano, Sario, dan Malalayang, sedangkan yang sangat beresiko adalah sungai Tondano karena menyumbang sampah dan
banjir. Di Manado ada tiga banjir yaitu banjir air, banjir sampah, dan banjir kendaraan. Selanjutnya dalam sesi diskusi, seorang Mahasiswa mengapresiasi Walikota yang peduli pada
lingkungan. Selain apresiasi peserta juga memberikan masukan terkait penanggulangan bencana. Dalam tanggapannya Walikota menjelaskan bahwa terdapat tiga pilar
yang harus bekerjasama untuk mencegah bencana, yaitu 1.akademisi dengan memberikan buah pikiran.
2. pemerintah selaku regulator. 3.masyarakat berperan mentaati regulasi/kebijakan yang terkait dengan bencana. Dalam pemaparannya lebih lanjut, Walikota juga mengurai strategi clusterisasi pengembangan kota Manado antara lain cluster Wisata kuliner di pinggir pantai Malalayang,
cluster belanja di Boulevard, cluster olahraga di wilayah Mapanget dan cluster
ekonomi baru di wilayah Manado Utara serta cluster wisata dan olahraga air
di Bunaken dan Manado Tua. Di akhir kegiatan tersebut Walikota Manado memberikan bantuan yang diterima oleh Dekan Fakultas Teknik Unsrat. (anq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar