Walikota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky
Lumentut, S.H., M.Si., DEA didampingi Ketua Tim Penggerak PKK kota Manado,
Prof. Dr. Ir. Julieta P. A. Lumentut-Runtuwene, MS, DEA, Kamis 31 Januari
2013 menghadiri ibadah perdana Pemerintah Kota Manado. PKK beserta Warga dan PNS di jajaran
Pemerintah Kota Manado disegarkan dan disemangati Firman Tuhan yang
disampaikan oleh Sekretaris Departemen APP Badan Pekerja Sinode GMIM,
Pdt. Lamberty Mandagi, M.Th. Walikota dalam sambutannya mengatakan bahwa
Kota Manado diberkati karena di Manado masih banyak orang yang berdoa
dan takut akan Tuhan.
"Jika persoalan lebih besar dari rezeki, berarti
kita tidak takut akan Tuhan. Berkat akan mengalir jika kita takut akan
Tuhan," kata Walikota pilihan rakyat yang dicintai rakyat ini. Lebih
lanjut dikatakan oleh Walikota bahwa salah satu yang mengawal kota
Manado adalah Tim Doa Pemerintah Kota Manado.
"Tim Doa adalah pengawal Kota Manado," kata Walikota yang selalu turun di tengah masyarakat ini.
Walikota mengatakan bahwa ia bisa mengemban tugasnya dengan baik dan
sehat karena selalu minta kekuatan doa dan dukungan istri.
"Istri cakap,
keluarga tidak akan berkekurangan" kata Walikota. Hal lain yang
disampaikan oleh Walikota yang juga sebagai ketua Asosiasi Pemerintah
Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini adalah menyangkut kebersihan Kota Manado. "
Setiap pejabat harus menjadi pelopor untuk
kebersihan Kota Manado dengan cara melakukan pengomposan di rumah
masing-masing. Ini merupakan salah satu cara mengajak warga untuk
membuat kota Manado bersih dan sehat," kata Walikota. Program lain yang
disampaikan oleh Walikota yang selalu tampak fit ini adalah Universal
Coverage (UC) dan Kota Sehat. Disampaikannya bahwa pelaksanaan UC
dimulai dari tingkat layanan kesehatan primer (Puskesmas). Jika belum
sembuh di Puskesmas dapat dirujuk ke tingkat layanan sekunder (6 Rumah
Sakit), dan jika belum sembuh dapat dirujuk ke tingkat layanan
kesehatan tersier (RS. Kandou). "Biaya Pemerintah Kota Manado hanya sampai pada tingkat sekunder," kata Walikota. Dijelaskan lebih lanjut oleh Walikota bahwa program UC
diperuntukkan bagi warga Manado yang tidak masuk dalam Askes, Jamsostek,
dan Jamkesmas.
"Cuci darah, operasi bibir sumbing, sakit bahkan sepanjang
tahun, kecuali operasi wajah ditangani oleh program UC. Masyarakat cukup
membawa KTP baik e-KTP atau KTP Siak, dan atau KK bagi yang tidak
memiliki KTP, dan aslinya harus ditunjukan. Namun jauh lebih baik torang
berusaha hidup sehat daripada berusaha memanfaatkan fasilitas UC," kata
Walikota yang selalu memperjuangkan program pro rakyat ini. Walikota
yang juga sebagai ketua Pelti Sulut ini mengingatkan kepada seluruh PNS
di jajaran Pemerintah Kota Manado agar memperhatikan kebersihan dalam
rangka penilaian Kota Sehat. Kota Sehat diberikan/dilombakan dua tahun
sekali. Manado sudah tiga kali meraih piala Kota Sehat. Tahun 2007 dan
2009, Manado meraih penghargaan Kota Sehat dengan kategori Swasti Saba
Padapa. Tahun 2011 meraih Swasti Saba Wiwerda. Kota Manado pada tahun
2013 ini bertekad merebut piala Kota Sehat dengan kategori Swasti Saba
Wistara. Menurut Walikota bahwa berbagai program yang dilakukan adalah
untuk rakyat dan kemajuan kota Manado. Pdt. Mandagi dalam khotbahnya
mengatakan bahwa kasih Tuhan kepada manusia begitu besar, antara lain
Tuhan memberikan rezeki kepada orang yang takut kepada-Nya dan memberi
kebebasan dari tekanan hidup. Ibadah diselingi sejumlah pujian, antara
lain pujian dari Tim Doa Kota Manado dan alumni Haggai Institute. Para
pejabat yang hadir dalam ibadah antara lain : O. Franky Mewengkang, SIP, Dra. Henny
Giroth, Drs. Hans Musa Tinangon, para Kepala Dinas dan Kepala Bagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar