Wawali Manado, Harley Mangindaan menjadi Perwakilan Kota Manado dalam
dialog lintas agama, “Indonesia-Germany Interfaith Dialogue III” dengan
topik “Advancing Religious And Cultural Cooperation through Education”,
Selasa (9/4) bertempat di Ruang Mapalus di kantor Gubernur Sulut.
Diketahui, sedikitnya
ada 11 utusan dari Jerman dalam kegiatan toleransi antarumat
beragama di dunia ini, sementara Indonesia diinformasikan panitia 9
orang dan 13 dari Sulut.
Wawali mengatakan, memang Sulut khususnya
kota Manado menjadi barometer toleransi umat beragama sehingga kerap
dipercaya untuk melaksanakan iven taraf internasional.
“Kegiatan
keagamaan di Kota Manado ini tentunya lebih menunjukan kepercayaan yang tinggi
terhadap warga masyarakat Sulut terutama kota Manado yang cinta
kenyamanan meski penuh dengan keragaman suku agama dan budaya,Semuanya terbungkus erat dengan nuansa Torang Samua Basudara”terang
Wawali.
Dubes Jerman untuk Indonesia sebagai kepala rombongan
delegasi Jerman, Heindrich Kreft, mengharapkan dapat menghasilkan
rekomendasi mengenai keagamaan di dunia.
“Ini solusi paling tepat
untuk mengurai kekisruhan dalam hal keagamaan di dunia. Kami memilih
Manado, agar bisa membuat satu percontohan mengenai kerukunan beragama
di dunia,"ujarnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Provinsi Sulut Drs Mecky Onibala, Msi mengatakan, Sulawesi
Utara patut berbangga atas rencana pelaksanaan event internasional yang
memiliki nilai kerukunan dan persaudaaan yang tinggi antar kedua negara
dan bangsa.
Diketahui, pertemuan kali ini dihadiri oleh presidium
BKSAUA, pimpinan golongan agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha
dan Konghucu, Unsrat Manado dan kepala daerah kabupaten dan kota se
Sulut.***(Allen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar