Walikota Manado, Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, Selasa 12 Februari 2013 melepas keberangkatan Presiden SBY menuju Jakarta. Menurut Presiden SBY, kota Manado dibawa kepemimpinan pasangan GSVL-Ai, sapaan akrab Walikota dan Wakil Walikota terus bergerak maju ke arah perubahan. Presiden SBY menilai saat kedatangannya pada 14 September 2012 dibanding kedatangannya bersama ibu negara pada 11 Februari 2013, kota Manado telah mengalami banyak perubahan, terus membangun dan semakin maju. Presiden SBY memuji dan mengakui bahwa Manado adalah kota yang aman dan nyaman; masyarakatnya hidup dengan penuh keakraban dan kekeluargaan. Pengakuan yang tulus ini diucapkan oleh SBY saat penutupan HPN di ballroom GKIC. "Manado adalah tanah Tuhan yang menjanjikan harapan," kata SBY. Kehidupan masyarakat kota Manado yang toleran, damai, harmonis dan ramah dipesankan oleh SBY agar terus dipelihara dan dijaga. SBY dalam sambutannya saat penutupan HPN di ballrom GKIC mengatakan bahwa Forum Asia Timur hanya terdiri dari tiga negara, yaitu Cina, Jepang dan Korea Selatan ditambah sepuluh negara Asean, dan dipertimbangkan ditambah India serta diusulkan oleh SBY dalam The Greater Asia agar Australia dan Selandia Baru dimasukan. "Kalau Australia dan Selandia Baru tidak dimasukkan, posisi kita (Indonesia) tetap di pinggir," kata SBY. Ditambahkannya bahwa upaya yang dilakukannya merupakan kesempatan bagi kawasan timur Indonesia untuk bertumbuh. SBY berharap agar kota Manado sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Utara menyiapkan diri dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi di Asia Timur. "Manado harus siap menjadi sentra kerja sama di Asia Timur," ujar SBY. Rombongan SBY yang terdiri dari Menteri dan sejumlah rombongan lainnya terkesan dengan keamananan, kebersihan dan keramatamahan masyarakat Manado. "Kota Manado suasananya nyaman. Saya baru kali ini datang. Sayang waktu kami hanya singkat di Manado. Saya akan kembali lagi mengajak keluarga," ujar salah seorang Paspampres.***(allen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar